Sejarah Desain Rumah Minimalis tidak terlepas dari sejarah umum gaya arsitektur minimalis. Berawal dari resesi ekonomi (malaise) Eropa pada akihir abad ke-20 akibat Perang Dunia I. Memaksa para arsitek memutar otak untuk mendesain bangunan dengan biaya murah, bagi kalangan miskin saat itu.
Jerman merupakan negara yang kalah pada PD I tahun 1923 mengalami infalasi ekononomi luar biasa. Naiknya harga barang sangat mencekik kehidupan kalangan kelas bawah, sedangkan separuh dari gaji mereka habis digunakan untuk membayar uang sewa rumah.
Para jawara arsitek moderen kemudian berkumpul di Frankfrut tahun 1929, mengadakan sebuah kongres yaitu CIAM (Congrès International d'Architecture Moderne). Ini adalah kali kedua CIAM diadakan, isu tentang low cost housing merupakan tema sentral kongres tsb.
CIAM melahirkan solusi ilmiah bagi problem ketersediaan rumah murah bagi kalangan miskin. Melalui mekanisme standarisasi dan rasionalisasi dimungkinkan untuk membangun perumahan dengan mudah dan cepat serta murah. Dengan metode sistem produksi massal atau fabrikasi sehingga dapat menghemat bahan dan waktu, sehingga dapat menekan biaya produksi dan upah kerja. Hal itu ditunjang oleh teknologi konstruksi rangka baja dan beton pra-cetak saat itu.
Dampak dari rasionalisasi itu sangat mengedepankan aspek fungsionalitas, sehingga aspek estetis bukan merupakan aspek yang penting lagi. Pertimbangan efisensi menghasilkan tampilan bangunan yang seminimal mungkin. Elemen estetis seperti dekorasi dan ornamen diharamkan karena akan menambah biaya kerja maupun perawatannya. "Ornament is crime" kata seorang arsitek bernama Adolf Loos saat itu.. ck.. ck.. ck.. aya-aya wae..
Ahh... seandainya saja Bandung Bondowoso tidak terlahir telalu cepat -akan dapat menghadiri kongres CIAM dan tentu akan berhasil membuat 1000 candi dalam 1 malam. Tapi sejarah berkata lain.. alhasil Roro Jonggrang gagal diperistri... dan candi Prambanan pun penuh dengan ornamen.. heuheu !
Lalu apakah arsitektur hanya diperuntukkan menjawab aspek ekomoni semata..?!
Tentu tidak.. pada kongres CIAM itu juga dibahas aspek sosial dan biologi penghuninya.
Akhir dari CIAM menghasilkan sebuah buku yang berjudul Die Wohnung fur das Existenzminimum berisi hasil pemikiran peserta kongres berupa tulisan serta gambar-gambar desain.
Judul buku itu juga merupakan tema kongres yang artinya lebih kurang adalah Hunian Bagi Si Penghasilan Minim.
Selain rasionalisasi dan standarisasi -masih banyak hal lain yang mempengaruhi estetika bentuk dari gaya minimalis. Tidak hanya pada karya arsitektur, tapi juga berkembang pada cabang seni dan produk lainnya.
Di lain waktu kami akan membahasnya.
Jerman merupakan negara yang kalah pada PD I tahun 1923 mengalami infalasi ekononomi luar biasa. Naiknya harga barang sangat mencekik kehidupan kalangan kelas bawah, sedangkan separuh dari gaji mereka habis digunakan untuk membayar uang sewa rumah.
Para jawara arsitek moderen kemudian berkumpul di Frankfrut tahun 1929, mengadakan sebuah kongres yaitu CIAM (Congrès International d'Architecture Moderne). Ini adalah kali kedua CIAM diadakan, isu tentang low cost housing merupakan tema sentral kongres tsb.
CIAM melahirkan solusi ilmiah bagi problem ketersediaan rumah murah bagi kalangan miskin. Melalui mekanisme standarisasi dan rasionalisasi dimungkinkan untuk membangun perumahan dengan mudah dan cepat serta murah. Dengan metode sistem produksi massal atau fabrikasi sehingga dapat menghemat bahan dan waktu, sehingga dapat menekan biaya produksi dan upah kerja. Hal itu ditunjang oleh teknologi konstruksi rangka baja dan beton pra-cetak saat itu.
Dampak dari rasionalisasi itu sangat mengedepankan aspek fungsionalitas, sehingga aspek estetis bukan merupakan aspek yang penting lagi. Pertimbangan efisensi menghasilkan tampilan bangunan yang seminimal mungkin. Elemen estetis seperti dekorasi dan ornamen diharamkan karena akan menambah biaya kerja maupun perawatannya. "Ornament is crime" kata seorang arsitek bernama Adolf Loos saat itu.. ck.. ck.. ck.. aya-aya wae..
Ahh... seandainya saja Bandung Bondowoso tidak terlahir telalu cepat -akan dapat menghadiri kongres CIAM dan tentu akan berhasil membuat 1000 candi dalam 1 malam. Tapi sejarah berkata lain.. alhasil Roro Jonggrang gagal diperistri... dan candi Prambanan pun penuh dengan ornamen.. heuheu !
Lalu apakah arsitektur hanya diperuntukkan menjawab aspek ekomoni semata..?!
Tentu tidak.. pada kongres CIAM itu juga dibahas aspek sosial dan biologi penghuninya.
Akhir dari CIAM menghasilkan sebuah buku yang berjudul Die Wohnung fur das Existenzminimum berisi hasil pemikiran peserta kongres berupa tulisan serta gambar-gambar desain.
Judul buku itu juga merupakan tema kongres yang artinya lebih kurang adalah Hunian Bagi Si Penghasilan Minim.
Selain rasionalisasi dan standarisasi -masih banyak hal lain yang mempengaruhi estetika bentuk dari gaya minimalis. Tidak hanya pada karya arsitektur, tapi juga berkembang pada cabang seni dan produk lainnya.
Di lain waktu kami akan membahasnya.
Panduan Lengkap Bisnis Properti Bisnis Properti
Jasa Aristek Lengkap Jasa Arsitek
Sistem Informasi Properti Sistem Informasi Properti
Cari Rumah Berkwalitas Jawara Properti
0 komentar:
Posting Komentar